Kelebihan dan Kekurangan Berinvestasi Saham Blue Chip
Sering mendengar tentang saham blue chip namun masih ragu untuk membelinya?
Pada kesempatan kali ini kita akan melihat berbagai sudut pandang tentang saham blue chip.
Saham blue chip disebut-sebut sebagai saham unggulan.
Jenis saham ini banyak direkomendasikan sebagai pilihan yang aman dan menguntungkan dalam investasi saham, namun benarkah demikian?
Sebelum membahas lebih dalam, mari kita samakan terlebih dahulu persepsi tentang saham blue chip.
Kriteria dan Karakteristik
Umumnya orang memilah saham yang masuk ke dalam kategori blue chip — berdasarkan nama perusahaan yang terkenal dan produknya sudah tidak asing lagi bagi mereka.
Selain itu, biasanya saham blue chip dikelompokkan berdasarkan kriteria menurut ciri sahamnya, seperti harga yang mahal, kapitalisasi besar, penggerak pasar, nilai transaksi harian yang besar, dll.
Namun sebelum melihat ciri sahamnya, hal utama yang harus diperhatikan dalam melakukan seleksi, atau memilah saham mana saja yang masuk ke dalam kriteria blue chip, yaitu dengan melihat perusahaannya terlebih dahulu.
Pelari Maraton
Pertumbuhan perusahaan cenderung lambat, stabil dan biasa saja. Dia adalah perusahaan yang mapan.
Mereka bukan pelari sprint — perusahaan ini adalah pelari maraton.
Perusahaan cenderung tidak melakukan ekspansi. Fokus utama mereka adalah meningkatkan laba melalui pemotongan biaya dan peningkatan efisiensi.
Alih-alih menggunakan keuntungan untuk melakukan ekspansi, mereka membagikan sebagian besar keuntungannya sebagai dividen.
Anda dapat mengharapkan pembagian dividen yang rutin setiap tahunnya dari perusahaan ini.
Teruji Secara Waktu
Perusahaan ini telah ada untuk waktu yang lama, berjalan selama puluhan tahun, dan telah berhasil atau diterima untuk waktu yang lama
Perusahaan mampu bertahan selama kemerosotan ekonomi karena pendapatan mereka yang konsisten dan pertumbuhan yang stabil dari waktu ke waktu.
Selama periode resesi, perusahaan sering kali tidak terlalu terpengaruh oleh kondisi ekonomi yang buruk
Poin-poin di atas adalah kriteria blue chip berdasarkan ciri perusahaan, bagaimana dengan sahamnya?
Kapitalisasi 40 Triliun
Saham blue chip atau saham lapis pertama merupakan jenis saham yang memiliki kapitalisasi pasar yang besar, di atas 40 triliun.
Kapitalisasi dihitung berdasarkan jumlah saham beredar dikali dengan harga saham.
Kapitalisasi yang besar merupakan cerminan dari nilai perusahaan yang besar pula.
Penggerak Bursa
Perusahaan terkenal dan produk yang populer — sahamnya menjadi buruan dan koleksi mayoritas investor.
Hal tersebut menjadikan sahamnya ramai diperdagangkan di bursa, dengan transaksi rata-rata harian minimal sebesar 10 miliar dalam sehari selama satu tahun terakhir.
Dengan tingginya transaksi harian dan besarnya nilai kapitalisasi, wajar saja bila kelompok saham blue chip seringkali menjadi penggerak bursa.
Harga Premium
Saham blue chip biasanya diperdagangkan dengan nilai yang tinggi, jauh lebih tinggi dari jenis saham lainnya.
Nilai yang dimaksud di sini adalah harga saham yang ditawarkan dibandingkan dengan laba ataupun nilai buku perusahaan.
Nilai yang tinggi adalah akibat dari besarnya permintaan investor terhadap saham ini.
Setelah mengetahui ciri dan karakteristik dari saham blue chip, kita dapat melihat kelebihan dan kekurangan berinvestasi di saham blue chip.
Aman dari Kebangkrutan
Saham blue chip merupakan saham yang relatif aman. Aman yang dimaksud di sini adalah sangat kecil kemungkinan perusahaan mengalami kebangkrutan — dan kecil pula kemungkinan perusahaan mengalami kesulitan keuangan.
Walau demikian hal tersebut tidak menjadikannya aman dari penurunan harga saham yang berakibat pada turunnya nilai investasi.
Namun biasanya penurunan harga yang terjadi atas saham ini jauh lebih kecil daripada jenis saham lainnya — dan cenderung kembali ke harga semula dalam waktu yang lebih cepat dibanding jenis saham lainnya.
Likuiditas Tinggi
Saham blue chip selalu ramai diperdagangkan di bursa efek baik oleh institusi maupun perorangan.
Oleh karenanya saham ini memiliki likuiditas tinggi.
Anda dapat dengan mudah untuk membeli dan menjual saham ini setiap saat pada hari bursa.
Anti Manipulasi Harga
Saham blue chip memiliki kapitalisasi yang sangat tinggi, oleh karenanya jenis saham ini sulit dimanipulasi atau digoreng harganya oleh bandar maupun oknum pasar modal.
Dibutuhkan modal yang sangat besar untuk bisa menaikkan harga, dan sebaliknya, dibutuhkan kepemilikan yang sangat besar pula untuk bisa menurunkan harga, agar dapat berubah secara signifikan.
Harga saham, baru dapat berubah secara signifikan apabila mayoritas pemegang saham membeli atau menjual sahamnya.
Cermin Perusahaan
Naik atau turunnya harga saham blue chip biasanya mengikuti kondisi perusahaan.
Saat perusahaan mengalami tekanan ekonomi (kontraksi) — harga sahamnya pun akan mengalami penurunan.
Saat perusahaan mencapai pertumbuhan (ekspansi) — harga sahamnya akan mengalami kenaikan.
Dan saat perusahaan stagnan, maka harga sahamnya pun akan cenderung tetap dan tidak banyak berubah.
Besar kecilnya kenaikan atau penurunan harga saham relatif berbanding lurus dengan besar kecilnya ekspektasi kenaikan atau penurunan laba perusahaan di masa yang akan datang.
Dengan demikian naik dan turunnya harga saham blue chip merupakan cerminan dari perusahaannya.
Dengan melihat karakteristik, kelebihan dan kekurangan saham blue chip, anda mulai dapat mempertimbangkan apakah berinvestasi dalam saham blue chip cocok bagi anda?
Mengukur Ekspektasi Imbal Hasil
Secara umum besarnya risiko akan sebanding dengan besarnya harapan akan hasil yang bisa didapatkan.
Seorang investor perlu untuk mengetahui toleransi risiko yang dapat ia terima, dan menyesuaikan ekspektasi atas besar kecilnya keuntungan yang ingin dicapai.
Seperti yang kita ketahui perusahaan blue chip adalah perusahaan yang sudah mapan dan pertumbuhannya pun lambat, karena ruang ruang untuk melakukan ekspansi terbatas.
Oleh karena itu pergerakan harga sahamnya cenderung stabil — naik turunnya harga saham cenderung kecil.
Saham Konservatif
Saham blue chip cocok bagi investor tipe konservatif yang lebih memilih tipe investasi yang aman namun tetap dapat memberikan keuntungan.
Saham ini juga dapat dipilih sebagai saham defensif pada saat terjadi Gejolak pasar, di mana sebagian besar investor mengalihkan sahamnya dari saham berisiko tinggi ke yang lebih aman.
Saham ini cenderung kurang menarik bagi investor agresif yang mengharapkan kenaikan harga yang tinggi dalam waktu relatif singkat atau di bawah 1 tahun.
Saham blue chip merupakan investasi jangka panjang kenapa karena biasanya kenaikan harga berlangsung lambat.
Minim Pengawasan
Saham blue chip cocok untuk investor yang tidak memiliki banyak waktu untuk mengawasi harga saham dari waktu ke waktu.
Bila tidak ada gejolak pasar, harga saham ini biasanya tidak banyak berubah dari hari ke hari, dan mungkin dari bulan ke bulan.
Tidak perlu untuk memantau saham ini setiap hari, ataupun setiap minggu. Cukup sesekali membaca berita yang berkaitan dengan perusahaan, maupun melihat laporan keuangan yang diterbitkan oleh perusahaan.
Anda dapat melihat apakah pertumbuhan perusahaan masih sesuai dengan harapan, atau adakah perubahan yang berdampak negatif terhadap usaha perusahaan kedepannya.
Dividen dan Capital Gain
Perusahaan blue chip umumnya rutin membagikan dividen setiap tahun.
Karena harga saham yang mahal, maka persentase nilai dividen atas investasi yang dapat diperoleh relatif kecil.
Walau demikian nilai dividen dapat dijadikan sebagai imbal hasil tambahan sambil menunggu pertumbuhan harga saham hingga mencapai nilai yang diharapkan.
Setelah membaca dan merasa bahwa saham blue chip cocok untuk menjadi pilihan investasi, maka langkah selanjutnya adalah memilih saham yang ingin dibeli.
Daftar Saham Incaran
Perusahaan yang mencatatkan sahamnya di bursa telah mencapai ratusan dan bahkan lebih dari seribu dalam beberapa waktu kedepan, seiring pertambahan perusahaan yang melakukan IPO setiap tahunnya.
Lalu bagaimana caranya memilah dari sekian banyak emiten di Bursa yang masuk dalam kriteria saham blue chip?
Anda dapat dengan mudah melihat pada website resmi bursa maupun website resmi perusahaan sekuritas yang mempublikasikan daftar saham blue chip.
Namun perlu untuk ditelaah lagi sebelum memilih saham yang terdaftar di sana ada baiknya untuk mengecek terlebih dahulu apakah saham tersebut masuk ke dalam kriteria saham blue chip menurut pandangan anda.
Ada pula saham yang dulu masuk ke dalam daftar saham blue chip dan masuk dalam kriteria saham blue chip oleh sebagian besar investor, namun kini ia hanya masuk ke dalam saham lapis kedua bahkan lapis ketiga.
Cara paling mudah adalah dengan memilih perusahaan yang produk atau jasanya anda kenal.
Anda dapat memilih beberapa perusahaan yang menarik untuk di beli sahamnya. Catat dahulu. Tidak perlu langsung membelinya.
Waktu membeli dan menjual saham memiliki pengaruh yang besar terhadap hasil investasi yang akan didapatkan.
Semua investor pasti menginginkan dapat membeli di harga terendah dan menjual di harga tertinggi, namun hal ini sangat sulit untuk di lakukan.
Kapan Harus Membeli
Untuk dapat membeli saham pada harga yang lebih rendah, anda dapat menunggu munculnya gejolak pasar atau depresiasi pasar.
Pada masa tersebut umumnya investor akan melepas sahamnya untuk merealisasikan keuntungan dan mengalihkan investasinya ke instrumen yang lebih aman, sehingga menyebabkan turunnya harga saham.
Kapan? Tidak ada yang tahu kapan akan datang - berapa lama - kapan akan berakhir - dan kapan akan kembali lagi.
Berdasarkan sejarah, gejolak pasar kecil terjadi antara dua sampai tiga tahun sekali — gejolak pasar besar terjadi antara 8 sampai 10 tahun sekali.
Waktu yang cukup lama bukan? Oleh karenanya bersabarlah.
Di setiap gejolak pasar belum tentu memiliki dampak yang besar atas semua saham blue chip — untuk sebagian saham akan terjadi penurunan yang besar — sebagian lagi penurunannya lumayan — dan penurunan kecil untuk sisanya.
Bilamana Gejolak Pasar Terjadi, Apa Yang Harus Saya Lakukan?
Selamat, waktu yang anda tunggu-tunggu akhirnya tiba — saatnya beraksi — tidak perlu terburu-buru — biasanya gejolak pasar terjadi untuk waktu beberapa bulan.
Tunggulah sampai harga yang anda kehendaki tercapai.
Apakah Saya Bisa Membeli di Harga Terendah?
Orang bisa memprediksi kapan gejolak pasar akan berakhir — namun tidak ada satu orang pun yang mengetahui secara pasti titik terendah suatu saham sampai semuanya berakhir.
Saran saya milikilah perencanaan — masuk secara bertahap — perkirakan harga terendah yang mungkin dicapai oleh saham yang ingin anda miliki.
Berikan jarak antara 10% sampai 20% dari harga pembelian sebelumnya untuk meminimalisasi risiko atas penurunan harga yang jauh.
Strategi ini biasa dikenal sebagai dolar cost averaging.
Semakin konservatif anda semakin jauh jarak persentase antar pembelian yang bisa anda lakukan
Rencanakan berapa nilai yang ingin anda investasikan di setiap tahapannya.
Kapan Saatnya Menjual
Seperti halnya saat membeli, untuk menjual saham waktu yang terbaik adalah sesaat sebelum gejolak pasar yang berikutnya. Hal ini pun sulit untuk diprediksi.
Keadaan lainnya yang dapat digunakan untuk menjual saham adalah pada waktu harga naik secara signifikan jauh melebihi pertumbuhan perusahaannya.
Sebagai penutup, membeli dan menyimpan saham blue chip untuk waktu yang lama dapat anda lakukan. Namun demikian ada beberapa hal yang perlu untuk diperhatikan.
Hebat di Masa Lalu, Belum Tentu Hebat di Masa Datang.
Meskipun sebuah perusahaan memiliki rekam jejak kinclong, bagus, dan luar biasa, belum tentu hal tersebut sama di masa datang.
Dunia berubah, manusia berubah.
Produk yang dulu laris terjual kini bisa saja mulai di tinggalkan — dan usang di masa mendatang.
Kompetitor hadir dengan produk yang lebih unggul, canggih dan memenangkan persaingan pasar.
Visi perusahaan berubah, bisnis berubah, manajemen berubah.
Adaptasi Terhadap Perubahan
Berinvestasi di saham blue chip bukan berarti dapat membeli, menyimpan dan melupakannya.
Sebaiknya anda menyisihkan waktu untuk sekedar membaca laporan keuangan — ataupun membaca informasi tentang perusahaan yang sahamnya anda beli.
Apakah ada perubahan yang secara signifikan mempengaruhi kondisi perusahaan saat ini dan kedepannya.
Waspada akan adanya ekspansi, karena dalam ekspansi ada risiko yang muncul.
Waspada akan laba yang semakin menyusut, hutang yang membesar, arus kas negatif.
Selama tidak ada hal negatif yang muncul pada perusahaan, anda dapat membeli, menyimpan sahamnya dan membiarkannya bertumbuh, dan menikmati hasilnya di masa yang akan datang.