IFSH - Ifishdeco Tbk

-

Ifishdeco Tbk adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang pertambangan biji nikel (nickel ore), yang mencakup kegiatan eksplorasi, penambangan dan penjualan bijih nikel. Perusahaan juga melakukan penjualan bijih nikel kepada perusahaan anak. Perusahaan anak akan melakukan proses pemurnian bijih nikel untuk memproduksi Nickel Pig Iron (NPI). NPI adalah logam besi wantah dengan kandungan nikel (Ni) sekitar 2-10%, yang merupakan hasil dari proses peleburan bijih nikel kadar rendah di bawah 1.8% Ni (limonit). NPI umumnya digunakan sebagai bahan baku pembuatan stainless steel.

Perusahaan dan perusahaan anak memiliki konsesi terhadap lahan pertambangan nikel yang berlokasi di wilayah Sulawesi Tenggara, kabupaten Konawe Selatan. Lahan tersebut merupakan lahan HGU (Hak Guna Usaha) dengan luas sebesar 2.580 Ha dimana didalamnya terdapat lahan IUP seluas 800 Ha, hak pakai seluas 713 Ha serta HGB (Hak Guna Bangunan) untuk smelter seluas 70 Ha. Area potensi nikel dari IUP perusahaan seluas 800 Ha adalah ±300 Ha, dimana area yang sudah tertambang dan terganggu (area IUP yang sudah dibuka (landclearing) namun belum dilakukan penambangan) seluas 177 Ha. Area yang belum ditambang dari IUP perusahaan seluas 123 Ha. Area yang telah direklamasi secara total 26 Ha. Area yang belum dilakukan proses reklamasi seluas 251,87 Ha. Proses penambangan dilakukan dengan sistem pertambangan terbuka. Nikel digali menggunakan excavator dan diangkut menggunakan dump truck milik perusahaan melalui jalan selebar 12 meter ke stock yard yang berjarak 13.6 km dari ROM tambang. Kemudian, bijih nikel diangkut ke pelabuhan dengan jarak tempuh 3.7 km untuk dipindahkan ke tongkang melalui jembatan ponton dan kemudian dipindahkan ke mother vessel.

Kegiatan operasional perusahaan cukup bergantung pada cuaca, dikarenakan pada saat musim hujan, kegiatan operasional penambangan akan melambat dan menggangu kelancaran produksi. Selama musim hujan perusahaan menghentikan proses penambangan karena kondisi lahan tambang yang memiliki medan yang sulit atau berbahaya yang berisiko pada keselamatan kerja karyawan. Adapun, hujan juga menyebabkan kadar air (moisture) dalam kandungan bijih nikel meningkat, dan dapat menimbulkan penalti dalam pembayaran dan juga penundaan pengiriman karena kadar air yang melewati batas yang diperbolehkan dalam pengiriman melalui angkutan laut.

Bijih nikel yang dijual oleh perusahaan memiliki kadar Ni antara 1,65% - 2%, dan dipasarkan di negara Cina dengan berbagai destinasi port bongkar terdekat ke pabrik yang memproduksi NPI dan Feronikel. Penjualan dilakukan berdasarkan sistem FOB (Free on Board) Mother Vessel dimana nickel ore diangkut dengan menggunakan tongkang dari Jetty ke Mother Vessel (MV) dalam kondisi curah di dalam palka.

Profil Perusahaan

Didirikan pada tanggal
9 Juni 1971
Kode Industri
B146
Sektor
Barang Baku (IDX IC) / Pertambangan (JASICA)
Sub-Sektor
Barang Baku (IDX IC) / Logam & Mineral Lainnya (JASICA)
Industri
Logam & Mineral
Sub-Industri
Logam & Mineral Lainnya
Emiten Sejenis
ANTM BRMS DAAZ DKFT INCO MBMA MINE NCKL NICE NICL NIKL PURE SMGA TINS ZINC
Tanggal IPO
5 Desember 2019
Papan
Pengembangan
Jumlah saham beredar
2.125.000.000 lembar / 2,12 M lembar
Kapitalisasi
Rp. 1,67 T
Pemegang saham diatas 5%
PT Fajar Mining Resources (40.8%)
PT Wahana Trilintas Mining (39.2%)
Masyarakat (20%)
Dewan Komisaris
Lina Suti (Presiden Komisaris)
Oei Michelle Mallorie Sunogo (Komisaris)
Ryan Fong Jaya (Komisaris)
Stella Sutrisno (Komisaris)
Hongisisilia (Komisaris)
Alfa Brilian (Komisaris)
Direksi
Oei Harry Fong Jaya (Presiden Direktur)
Leman Suti (Direktur)
Ineke Kartika Dewi (Direktur)
Muhammad Ishaq (Direktur)
Tan Daven Daniel Salim (Direktur)
Anak Perusahaan
PT Bintang Smelter Indonesia (Pengolahan Nikel - 75%)
Situs web

Komposisi Pendapatan di 2018

506,11 M
506,11 M

Status Kuartal Terkini

  • Penjualan-Naik > 20%
  • DER < 0.5x
  • DER < 1x
  • Hutang-Turun > 20%
  • Laba
  • Berbalik-Untung
  • Laba-Naik > 40%
  • Laba-Naik > 60%
  • Laba-Naik > 80%
  • Laba-Naik > 100%
  • Laba-Naik > 200%
  • ROE < 10%
  • Nilai-Buku < 1/2 Harga
  • Nilai-Buku < Harga
  • Modal-Naik-Rata2 > 10%
  • Penjualan-Naik-Rata2 > 10%
  • Penjualan-Naik-Rata2 > 20%
  • Laba-Naik-Rata2 > 20%
  • Laba-Naik-Rata2 > 40%
  • Laba-Naik-Rata2 > 60%
  • Laba-Naik-Rata2 > 80%
  • Laba-Naik-Rata2 > 100%
  • Aset-Lancar > Hutang-Lancar
  • Aset-Lancar > 2x Hutang-Lancar
  • Margin-Laba-Kotor > 20%
  • Margin-Laba-Kotor > 40%
  • Margin-Laba-Kotor > 60%
  • Margin-Laba-Kotor > 80%
  • Margin-Laba-Operasi > 10%
  • Margin-Laba-Bersih < 10%